Espresso
Espresso berasal
dari bahasa Itali yang artinya cepat karena dibuat untuk disajikan dengan
segera untuk pelanggan. Angelo
Moriondo, kebangsaan Itali, mematenkan mesin pembuat kopi yang pertama
dan terdafatar di Turin pada tahun 1884. Ia membuat mesin kopi yang umum (bulk
brewer) . 17 tahun kemudian, Luigi
Bezzeramengembangkan mesin kopi yang dapat mengeluarkan uap dan air mendidih melalui bubuk kopi pada tahun
1901. Hak paten untuk mesin yang diciptakan Bezzera ini dibeli oleh Desiderio Pavoni pada tahun 1905 dan menjadi cikal bakal
mesin espresso yang umum dipergunakan hingga sekarang.
Espresso adalah
kopi yang kental (concentrated), rasa dan aroma kopinya ‘kuat’,
dihasilkan dengan mengekstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan
menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi. Secara teknis, espresso
diperoleh ketika 30 – 45 gr air disemburkan melewati 7 – 12 gr kopi bubuk pada
temperatur 90 derajat Celcius dengan tekanan 9 atmosfer.
Pada setiap espresso terdapat satu komponen yang disebut crema, terlihat seperti buih kecoklatan atau
keemasan ( terdiri dari minyak, protein, gula,) yang mengambang di permukaan
cangkir.
Biasanya espresso disajikan dalam cangkir kecil. Pelayan akan
menanyakan apakah anda ingin single, double atau triple
shot. Single shot biasanya
hanya 30ml, double 60 ml dan triple 90 ml (takaran bubuk kopi sekitar 7–8 gr
untuk single, 14–16 gr untuk double dan 21–24 gr untuk triple).
Doddy Samsura, salah seorang pemenang dalam Indonesian Barista Competition,
memberikan tips membuat espresso yang baik sebagai berikut:
1. Gunakan biji kopi segar, baik itu house blended atau single origin (seperti kopi Toraja, Gayo, Mandailing,
dan sebagainya) . Segar atau tidaknya biji kopi dapat dilihat dari tanggal
sangrainya (roasted date), semakin baru semakin segar rasa
kopinya. Paling bagus adalah biji kopi yang baru disangrai 7-10 hari.
2. Siapkan air mineral. Untuk hasil yang maksimal, gunakan filter
air agar
mendapat kandungan mineral yang pas.
3. Untuk espresso, biji kopi digiling dengan kehalusan seperti
gula bubuk yang sangat halus. Masukkan biji kopi ke coffee grinder dan giling sesuai dengan takaran dan
tingkat kehalusan yang sudah ditentukan. Bisanya untuk segelas espresso,
digunakan biji kopi sekitar 7-12 gr, tergantung selera anda.
4. Setelah biji kopi digiling, siapkan coffee
maker anda
dan pastikan suhu air berkisar 90-96 derajat Celcius.
5.
Cangkir lebih baik dipanaskan terlebih dahulu sebelum ekstraksi kopi.
6.
Lamanya waktu ekstraksi sekitar 20 – 30 detik untuk 30 ml espresso. Jika waktunya
kurang dari 20 detik, maka rasa kopi akan sedikit asam. Jika lebih dari 30
detik, akan muncul rasa pahit.
7.
Espresso yang dihasilkan akan terdiri dari crema di lapisan atas dan kopi cair
di bagian bawahnya.
8.
Untuk mendapatkan rasa kopi yang maksimal, sebaiknya kopi yang diseduh tidak
lebih dari 2 minggu sejak kemasannya dibuka. Simpan dalam kemasan kedap udara
pada suhu ruangan dan tidak terkana cahaya matahari langsung.
Minuman Berbahan Dasar Espresso
Espresso selain disajikan sendiri, sering dicampur dengan susu,
buih (foam),
coklat dan air panas. Itu sebabnya di gerai kopi modern sekarang ini banyak
sebutan keren untuk menu kopi. Ada caffe
latte, cappuccino, macchiato dan caffe americano.
Kata latte berasal dari bahasa Itali yang artinya susu. Di
negara-negara berbahasa Inggris, sering disebut latte saja, bentuk singkat dari
kata caffe latte (“caffé e latte“). Arti harafiahnya adalah kopi susu.
Dalam bahasa Perancis disebut café au
lait. Tapi, jika di Itali, anda memesan latte, anda akan disuguhi
susu hangat atau dingin.
Café Latte, Latte Macchiato, Cappucino itu pada dasarnya sama saja karena
ketiganya terdiri dari kopi espresso, susu hangat (steamed milk) dan
buih (foam). Bedanya hanya pada takaran espresso ataupun cara
pencampurannya.
Café Latte: 1/3 espresso, 2/3 steamed milk.
Komposisinya sepertiga espresso, dua pertiga susu yang
dihangatkan dan buih yang yang dihasilkan sekitar 1cm. Sekarang ini para
barista berlomba membuat gambar-gambar menarik dari cara menuangkan buih itu.
Keahlian itu disebut Latte
art..
Di
Itali, caffe latte biasanya disuguhkan di rumah untuk sarapan pagi saja. Kopi
diseduh dan dituang ke dalam cangkir berisi susu yang sudah dihangatkan. Tidak
seperti di negara lain, dalam versi Itali yang asli, susu tidak dibuat berbuih.
Di luar Itali, caffe latte disajikan dalam cangkir/gelas ukuran 240ml (8oz)
dengan standar satu atau dua shot espresso (30ml atau 60ml) dan susu hangat
dengan lapisan buih setinggi 12 mm di atasnya
Latte Macchiato : 2/3 steamed milk, 1/3 espresso.
Kata macchiato juga berasal dari bahasa Itali, yang
artinya noda/bercak. Membuat kopi atau susu bernoda. Kira-kira begitu arti
harafiahnya .
Komposisi
dasarnya sama dengan cafe latte, yaitu 1/3 espresso. Bedanya, pada latte
macchiato, espresso ditambahkan ke dalam susu, bukan sebaliknya. Susu
dihangatkan sampai sedikit berbuih dan disajikan dengan espresso yang
dituangkan perlahan ke dalam lapisan atas buih dalam cangkir dan menimbulkan
bercak (macchia) di lapisan atas itu. Bercak itu mengindikasikan ada espresso
di dalam susu.
Satu-satunya
perbedaan antara latte art dengan macchiato art adalah pada teknik menuang
susu. Pada macchiato art, susu dituang lebih cepat melalui corong yang lebih
kecil.
Di Asia sekarang ini latte sudah dikombinasikan dengan teh,
seperti teh hijau (matcha), masala
chai (teh
berempah dari India). Kedai kopi sudah menjajakan menu variatif untuk latte
panas atau dingin dengan pilihan kombinasi teh hijau, susu kedelai, vanilla,
coklat, toffee
nut, peppermint, hazelnut atau caramel.
Cappuccino: 1/3 espresso, 1/3 steamed milk
and 1/3 foam (frothed milk).
Untuk
membuat cappuccino, espresso dituangkan dahulu ke dalam cangkir, kemudian susu
hangat, terakhir buih. Biasanya buih akan dibuat setinggi 20 mm. Untuk
mendapatkan buih, dibutuhkan mesin espresso dengan alat tambahan pembuat buih
atau bisa juga dihasilkan dengan cara manual menggunakan alat khusus.
Caffe Americano: 1/3 espresso and 2/3 hot water.
Americano
adalah espresso yang ditambahkan air panas jadi rasanya lebih ‘ringan’ karena
tidak kental. Di kedai kopi tradisional sama dengan kopi hitam, disajikan tanpa
tambahan susu.
Selain minuman kopi yang paling mendasar seperti tersebut di
atas, ada banyak pilihan lain di kedai kopi modern tetapi hampir semua berbahan
dasar espresso. Dari namanya kita bisa memperkirakan apa rasa (flavor) minuman kopi tersebut. Misalnya, yang
menjadi favorit teman saya, Pumpkin
Spice Latte. Isinya adalah campuran espresso dengan pumpkin spice ( campuran bubuk kayu manis, pala
dan cengkeh).
Semoga sekarang anda tidak bingung lagi memilih menu jika sedang
antri di kedai kopi modern. Jangan lupa, pesankan juga untuk saya, satu iced
latte dan mari kita duduk berbagi tawa dan cerita sembari menyeruput kopi. Slurrppp… hmmm…. life is
gooooodddd…
0 komentar:
Posting Komentar