Senin, 23 Februari 2015

ESPRESSO


Espresso


Espresso berasal dari bahasa Itali yang artinya cepat karena dibuat untuk disajikan dengan segera untuk pelanggan. Angelo Moriondo, kebangsaan Itali, mematenkan mesin pembuat kopi yang pertama dan terdafatar di Turin pada tahun 1884. Ia membuat mesin kopi yang umum (bulk brewer) . 17 tahun kemudian, Luigi Bezzeramengembangkan mesin kopi yang dapat mengeluarkan uap dan air mendidih melalui bubuk kopi pada tahun 1901. Hak paten untuk mesin yang diciptakan Bezzera ini dibeli oleh Desiderio Pavoni pada tahun 1905 dan menjadi cikal bakal mesin espresso yang umum dipergunakan hingga sekarang.

Espresso adalah kopi yang kental (concentrated), rasa dan aroma kopinya ‘kuat’, dihasilkan dengan mengekstraksi biji kopi yang sudah digiling dengan menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi. Secara teknis, espresso diperoleh ketika 30 – 45 gr air disemburkan melewati 7 – 12 gr kopi bubuk pada temperatur 90 derajat Celcius dengan tekanan 9 atmosfer.
Pada setiap espresso terdapat satu komponen yang disebut crema, terlihat seperti buih kecoklatan atau keemasan ( terdiri dari minyak, protein, gula,) yang mengambang di permukaan cangkir.
Biasanya espresso disajikan dalam cangkir kecil. Pelayan akan menanyakan apakah anda ingin single, double atau triple shot. Single shot biasanya hanya 30ml, double 60 ml dan triple 90 ml (takaran bubuk kopi sekitar 7–8 gr untuk single, 14–16 gr untuk double dan 21–24 gr untuk triple).
Doddy Samsura, salah seorang pemenang dalam Indonesian Barista Competition, memberikan tips membuat espresso yang baik sebagai berikut:
1. Gunakan biji kopi segar, baik itu house blended atau single origin (seperti kopi Toraja, Gayo, Mandailing, dan sebagainya) . Segar atau tidaknya biji kopi dapat dilihat dari tanggal sangrainya (roasted date), semakin baru semakin segar rasa kopinya. Paling bagus adalah biji kopi yang baru disangrai 7-10 hari.
2. Siapkan air mineral. Untuk hasil yang maksimal, gunakan filter air agar mendapat kandungan mineral yang pas.
3. Untuk espresso, biji kopi digiling dengan kehalusan seperti gula bubuk yang sangat halus. Masukkan biji kopi ke coffee grinder dan giling sesuai dengan takaran dan tingkat kehalusan yang sudah ditentukan. Bisanya untuk segelas espresso, digunakan biji kopi sekitar 7-12 gr, tergantung selera anda.
4. Setelah biji kopi digiling, siapkan coffee maker anda dan pastikan suhu air berkisar 90-96 derajat Celcius.
5. Cangkir lebih baik dipanaskan terlebih dahulu sebelum ekstraksi kopi.
6. Lamanya waktu ekstraksi sekitar 20 – 30 detik untuk 30 ml espresso. Jika waktunya kurang dari 20 detik, maka rasa kopi akan sedikit asam. Jika lebih dari 30 detik, akan muncul rasa pahit.
7. Espresso yang dihasilkan akan terdiri dari crema di lapisan atas dan kopi cair di bagian bawahnya.
8. Untuk mendapatkan rasa kopi yang maksimal, sebaiknya kopi yang diseduh tidak lebih dari 2 minggu sejak kemasannya dibuka. Simpan dalam kemasan kedap udara pada suhu ruangan dan tidak terkana cahaya matahari langsung.
Minuman Berbahan Dasar Espresso

Espresso selain disajikan sendiri, sering dicampur dengan susu, buih (foam), coklat dan air panas. Itu sebabnya di gerai kopi modern sekarang ini banyak sebutan keren untuk menu kopi. Ada caffe latte, cappuccino, macchiato dan caffe americano.
Kata latte berasal dari bahasa Itali yang artinya susu. Di negara-negara berbahasa Inggris, sering disebut latte saja, bentuk singkat dari kata caffe latte (“caffé e latte“). Arti harafiahnya adalah kopi susu. Dalam bahasa Perancis disebut café au lait. Tapi, jika di Itali, anda memesan latte, anda akan disuguhi susu hangat atau dingin.
Café Latte, Latte Macchiato, Cappucino itu pada dasarnya sama saja karena ketiganya terdiri dari kopi espresso, susu hangat (steamed milk) dan buih (foam). Bedanya hanya pada takaran espresso ataupun cara pencampurannya.
Café Latte: 1/3 espresso, 2/3 steamed milk.
Komposisinya sepertiga espresso, dua pertiga susu yang dihangatkan dan buih yang yang dihasilkan sekitar 1cm. Sekarang ini para barista berlomba membuat gambar-gambar menarik dari cara menuangkan buih itu. Keahlian itu disebut Latte art..

Di Itali, caffe latte biasanya disuguhkan di rumah untuk sarapan pagi saja. Kopi diseduh dan dituang ke dalam cangkir berisi susu yang sudah dihangatkan. Tidak seperti di negara lain, dalam versi Itali yang asli, susu tidak dibuat berbuih. Di luar Itali, caffe latte disajikan dalam cangkir/gelas ukuran 240ml (8oz) dengan standar satu atau dua shot espresso (30ml atau 60ml) dan susu hangat dengan lapisan buih setinggi 12 mm di atasnya
Latte Macchiato : 2/3 steamed milk, 1/3 espresso.
Kata macchiato juga berasal dari bahasa Itali, yang artinya noda/bercak. Membuat kopi atau susu bernoda. Kira-kira begitu arti harafiahnya .
Komposisi dasarnya sama dengan cafe latte, yaitu 1/3 espresso. Bedanya, pada latte macchiato, espresso ditambahkan ke dalam susu, bukan sebaliknya. Susu dihangatkan sampai sedikit berbuih dan disajikan dengan espresso yang dituangkan perlahan ke dalam lapisan atas buih dalam cangkir dan menimbulkan bercak (macchia) di lapisan atas itu. Bercak itu mengindikasikan ada espresso di dalam susu.
Satu-satunya perbedaan antara latte art dengan macchiato art adalah pada teknik menuang susu. Pada macchiato art, susu dituang lebih cepat melalui corong yang lebih kecil.
Di Asia sekarang ini latte sudah dikombinasikan dengan teh, seperti teh hijau (matcha), masala chai (teh berempah dari India). Kedai kopi sudah menjajakan menu variatif untuk latte panas atau dingin dengan pilihan kombinasi teh hijau, susu kedelai, vanilla, coklat, toffee nut, peppermint, hazelnut atau caramel.
Cappuccino: 1/3 espresso, 1/3 steamed milk and 1/3 foam (frothed milk).
Untuk membuat cappuccino, espresso dituangkan dahulu ke dalam cangkir, kemudian susu hangat, terakhir buih. Biasanya buih akan dibuat setinggi 20 mm. Untuk mendapatkan buih, dibutuhkan mesin espresso dengan alat tambahan pembuat buih atau bisa juga dihasilkan dengan cara manual menggunakan alat khusus.
Caffe Americano: 1/3 espresso and 2/3 hot water.
Americano adalah espresso yang ditambahkan air panas jadi rasanya lebih ‘ringan’ karena tidak kental. Di kedai kopi tradisional sama dengan kopi hitam, disajikan tanpa tambahan susu.

Selain minuman kopi yang paling mendasar seperti tersebut di atas, ada banyak pilihan lain di kedai kopi modern tetapi hampir semua berbahan dasar espresso. Dari namanya kita bisa memperkirakan apa rasa (flavor) minuman kopi tersebut. Misalnya, yang menjadi favorit teman saya, Pumpkin Spice Latte. Isinya adalah campuran espresso dengan pumpkin spice ( campuran bubuk kayu manis, pala dan cengkeh).
Semoga sekarang anda tidak bingung lagi memilih menu jika sedang antri di kedai kopi modern. Jangan lupa, pesankan juga untuk saya, satu iced latte dan mari kita duduk berbagi tawa dan cerita sembari menyeruput kopi. Slurrppp… hmmm…. life is gooooodddd…

0 komentar:

Posting Komentar